7 Latihan Fokus untuk Anak agar Lebih Konsentrasi Belajar

7 Latihan Fokus untuk Anak agar Lebih Konsentrasi Belajar

poltekkessorong.com – Kadang lihat anak belajar tuh gemes sendiri. Baru buka buku lima menit, eh udah jalan-jalan ke dapur. Baru pegang pensil, langsung sibuk nyoret meja. Gue nulis artikel ini di poltekkessorong.com karena gue tahu banget gimana perjuangannya bikin anak bisa duduk tenang dan fokus saat belajar, apalagi di rumah yang godaannya banyak banget.

Fokus itu bukan bawaan lahir, tapi kebiasaan yang bisa dilatih. Apalagi di usia anak-anak, otaknya masih fleksibel banget buat dibentuk. Yang penting, caranya gak membosankan dan tetap bikin mereka enjoy. Nah, berikut ini tujuh latihan fokus yang simpel tapi efektif banget buat bantu anak-anak lebih konsentrasi waktu belajar.

1. Permainan Pola Gerakan

Kamu bisa mulai dari hal sesederhana bikin tepukan berirama. Misalnya, tepuk–tepuk–jeda–tepuk. Ajak anak buat meniru polanya. Setelah itu, tambahkan variasi. Bisa pakai alat bantu kayak sendok, botol kosong, atau bahkan bunyi ketukan di meja.

Latihan ini ngajarin anak buat memperhatikan dan mengingat pola. Otaknya jadi terbiasa fokus dan bekerja untuk memproses informasi visual serta audio secara bersamaan.

2. Menyusun Puzzle

Puzzle klasik masih jadi salah satu cara terbaik untuk melatih fokus. Anak-anak akan belajar mencocokkan bentuk, warna, dan pola sambil melatih kesabaran juga. Dan serunya, puzzle bisa disesuaikan dengan usia—semakin besar anaknya, tantangannya bisa ditingkatkan.

Selain bikin otak kerja lebih aktif, puzzle juga melatih kemampuan problem solving. Anak gak cuma belajar konsentrasi, tapi juga berpikir logis dan gak gampang menyerah.

3. Latihan “Cari Perbedaan”

Permainan ini biasanya berupa dua gambar yang tampak sama tapi punya beberapa detail berbeda. Ajak anak buat menemukan semua perbedaannya. Kamu bisa cari versi cetaknya atau main di tablet, asal jangan kelamaan depan layar ya.

Aktivitas ini bantu melatih ketelitian, kesabaran, dan tentu saja, fokus. Karena anak diajak buat benar-benar memperhatikan detail yang kadang terlihat sepele tapi penting.

4. Bercerita Kembali

Setelah membaca buku atau nonton video pendek, minta anak buat menceritakan ulang dengan bahasanya sendiri. Gak perlu sempurna, yang penting mereka mencoba mengingat dan menyampaikan ulang apa yang baru saja dilihat atau didengar.

Dengan latihan ini, kamu gak cuma melatih fokus, tapi juga daya ingat dan kemampuan komunikasi. Anak belajar menyusun kembali informasi dengan runtut dan logis.

5. Permainan “Lempar Bola dan Jawab Kategori”

Ambil bola kecil, lalu mainkan lempar-tangkap sambil kasih kategori, misalnya “buah”, “hewan”, atau “warna”. Tiap kali bola ditangkap, anak harus sebut satu kata yang sesuai. Contoh: kamu bilang “hewan”, anak jawab “kucing” sebelum lempar bola balik ke kamu.

Permainan ini seru banget, dan bagus buat melatih reaksi cepat, daya pikir, dan konsentrasi anak. Selain itu, jadi cara menyenangkan buat belajar sambil gerak aktif.

6. Teknik Belajar Singkat dengan Istirahat

Metode belajar ini disebut juga “Pomodoro versi anak-anak”. Anak belajar selama 10–15 menit, lalu istirahat 5 menit. Gunakan timer biar mereka lebih semangat. Setelah dua sesi, kasih jeda istirahat yang lebih panjang, misalnya 10 menit.

Belajar dalam waktu singkat tapi konsisten bikin otak anak tetap segar dan gak cepat lelah. Ini lebih efektif daripada memaksa mereka duduk sejam tanpa jeda, yang ujung-ujungnya malah gak fokus sama sekali.

7. Meditasi Napas Pendek

Latihan ini bisa dikenalkan pelan-pelan, terutama kalau anak kelihatan gelisah atau susah tenang. Coba ajak mereka tarik napas pelan selama 3 detik, tahan sebentar, lalu hembuskan pelan selama 4 detik. Lakukan 4–5 kali.

Bukan cuma bikin tubuh rileks, latihan pernapasan ini juga bantu melatih kesadaran diri dan mengatur emosi. Anak jadi lebih mudah kembali ke mode fokus setelah merasa tenang.

Tips Tambahan Biar Latihannya Makin Maksimal

  • Pilih waktu terbaik untuk belajar. Biasanya pagi atau sore hari saat anak belum kelelahan.

  • Batasi distraksi. Jauhkan gadget, TV, atau mainan selama sesi fokus.

  • Berikan pujian kecil. Apresiasi usaha mereka supaya makin semangat latihan.

  • Konsisten dan sabar. Jangan berharap hasil instan, yang penting konsistensinya.

  • Gabungkan latihan dengan aktivitas favorit anak. Misalnya, kalau mereka suka menggambar, latih fokus lewat aktivitas seni juga bisa.

Penutup: Fokus Itu Bisa Dibentuk, Gak Datang Begitu Aja

Gue nulis artikel ini di poltekkessorong.com sambil nginget momen saat bantu adik belajar. Dari situ gue sadar, anak-anak tuh punya semangat belajar yang luar biasa—asal caranya cocok. Daripada nyuruh mereka duduk diam dan berharap langsung fokus, mending ajak mereka latihan lewat permainan dan aktivitas yang menyenangkan.

Gak semua anak sama, jadi cobain satu per satu latihan di atas sampai nemu yang paling cocok buat mereka. Yang penting, terus dampingi mereka dengan sabar dan penuh dukungan. Karena fokus itu gak datang tiba-tiba, tapi dibangun pelan-pelan dari kebiasaan sehari-hari yang positif.